Berikut yang Mengandung Kata Kerja Pasif
Hai Sobat Blogger! Pernah merasa bingung membedakan kalimat aktif & pasif? Bingung mau pakai yang mana biar tulisanmu makin ciamik & gak membosankan? Tenang aja, kali ini kita bakal bahas tuntas soal kata kerja pasif. Yap , kita akan kupas tuntas contoh-contoh kalimat yang isinya penuh dengan kata kerja pasif! Siap-siap ya, karena kita akan menjelajahi dunia tata bahasa Indonesia yang seru ini!
Kalian tau nggak sih, kata kerja pasif itu punya peran penting banget dalam sebuah tulisan , terutama kalau kamu ingin menekankan objek yang dikenai suatu tindakan, bukan subjek pelaku tindakannya ?. Misalnya , kalau kita bilang "Mobil itu dicuci oleh Budi" , fokusnya lebih ke mobil yang dicuci, bukan ke Budi yang mencucinya!. Berbeda dengan kalimat aktif "Budi mencuci mobil" , fokusnya ada di Budi sebagai pelaku tindakan!. Paham kan?
Nah , kalimat pasif ini sering banget muncul dalam berbagai jenis tulisan lho , dari laporan formal, karya ilmiah , sampai cerpen sekalipun!. Penting banget nih untuk kita bisa mengenali & memahaminya dengan baik supaya tulisan kita nggak ambigu & mudah dipahami pembaca !. Bayangkan kalau seluruh tulisan kamu penuh dengan kalimat pasif , pasti bikin pembaca ngantuk , kan?.
Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai contoh kalimat yang mengandung kata kerja pasif , lengkap dengan penjelasannya. Kita akan mulai dari contoh-contoh yang sederhana sampai contoh-contoh yang lebih kompleks!. Kita akan bahas macam-macam bentuk kata kerja pasif, mulai dari yang pakai kata 'di-', 'ter-', sampai bentuk lain yang mungkin belum kalian kenal!. Pokoknya , siap-siap dibuat melek tata bahasa ya!.
Jangan cuma baca doang lho , coba juga perhatikan kalimat-kalimat di sekitarmu!. Pasti banyak banget kalimat pasif yang tersembunyi!. Setelah baca artikel ini , kalian akan lebih jeli dalam menemukan & menggunakan kalimat pasif dalam tulisanmu!. Bahkan , kamu bisa jadi ahli dalam membuat kalimat pasif yang efektif & menarik , loh!. Asyik banget kan?. Yuk , kita mulai pembahasannya sekarang juga!. Jangan sampai ketinggalan , ya!.
Mengenal Kalimat Pasif: Ciri, Contoh, dan Cara Mengubahnya
Kalimat pasif, seringkali menjadi momok bagi sebagian pelajar bahasa Indonesia. Padahal, memahami kalimat pasif sangat penting, bukan hanya untuk nilai ujian bahasa, tetapi juga untuk meningkatkan kemampuan menulis dan berkomunikasi secara efektif. Artikel ini akan membantu Anda memahami apa itu kalimat pasif, ciri-cirinya, contoh penggunaannya, serta cara mengubah kalimat aktif menjadi pasif dan sebaliknya. Siap untuk menjelajahi dunia kalimat pasif? Yuk, kita mulai!
Memahami Ciri-Ciri Kalimat Pasif
Kalimat pasif dicirikan oleh beberapa hal utama. Yang paling penting adalah keberadaan kata kerja pasif. Mari kita bahas lebih detail!
Kata Kerja Pasif sebagai Identifikasi Utama
Kata kerja pasif menjadi kunci untuk mengenali kalimat pasif. Kata kerja pasif biasanya ditandai dengan awalan di-, ter-, ke-, atau kombinasi lainnya. Contohnya:
di-baca: Buku itu dibaca* oleh Ani. ter-lihat: Gunung itu terlihat* dari kejauhan. ke-tahuan: Rahasianya ketahuan* oleh polisi. di-bangun: Rumah itu dibangun* tahun lalu.
Selain awalan, kata kerja bantu seperti adalah, telah, akan, dan sedang juga seringkali menyertai kata kerja pasif. Misalnya: Rumah itu sedang dibangun.
Subjek yang Dikerjakan (Bukan Pelaku Utama)
Dalam kalimat pasif, subjek kalimat bukanlah pelaku utama, melainkan objek yang dikenai tindakan. Perhatikan contoh berikut:
- Kalimat Aktif: Ani membaca buku itu. (Subjek: Ani, Pelaku: Ani)
- Kalimat Pasif: Buku itu dibaca oleh Ani. (Subjek: Buku itu, Pelaku: Ani)
Perhatikan posisi subjek. Pada kalimat pasif, subjek (buku itu) berada di awal kalimat, meskipun bukan dia yang melakukan tindakan membaca.
Objek sebagai Pelaku (Opsional, tapi penting)
Pelaku dalam kalimat pasif bisa disebutkan atau tidak. Jika disebutkan, biasanya diawali dengan kata oleh atau dari. Contoh:
Kue itu dimakan oleh* Budi. (Pelaku disebutkan) Surat itu ditulis dari* kantor pusat. (Pelaku disebutkan)
- Mobil itu dicuri. (Pelaku tidak disebutkan)
Berbagai Contoh Kalimat Pasif dalam Bahasa Indonesia
Agar lebih jelas, mari kita lihat beberapa contoh kalimat pasif, mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks.
Contoh Kalimat Pasif Sederhana
- Jalan itu dibersihkan.
- Lagu itu dinyanyikan dengan merdu.
- Kertas itu dilipat rapi.
Contoh Kalimat Pasif Kompleks
- Laporan keuangan tersebut sedang diperiksa oleh tim auditor eksternal.
- Buku-buku itu telah dikemas dengan hati-hati untuk dikirim ke perpustakaan desa.
- Acara itu akan disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi nasional.
Contoh Kalimat Pasif yang Sering Disalahgunakan
Banyak orang sering salah dalam membentuk kalimat pasif. Kesalahan yang umum adalah penggunaan awalan kata kerja pasif yang salah atau ketidaksesuaian antara subjek dan predikat. Contohnya, kalimat "Rumah itu terbangun pagi ini" kurang tepat. Sebaiknya diubah menjadi "Rumah itu dibangun pagi ini".
Mengubah Kalimat Aktif menjadi Kalimat Pasif dan Sebaliknya
Mampu mengubah kalimat aktif ke pasif dan sebaliknya merupakan keahlian penting. Berikut langkah-langkahnya:
Langkah-Langkah Mengubah Kalimat Aktif ke Pasif
1. Identifikasi subjek, predikat, dan objek dalam kalimat aktif. 2. Pindahkan objek ke posisi subjek. 3. Ubah kata kerja menjadi bentuk pasif (dengan menambahkan awalan di-, ter-, ke- atau lainnya, serta kata kerja bantu jika perlu). 4. Tambahkan keterangan pelaku (jika diperlukan) dengan kata oleh atau dari.
Langkah-Langkah Mengubah Kalimat Pasif ke Aktif
1. Identifikasi subjek, predikat, dan objek (pelaku) dalam kalimat pasif. 2. Pindahkan pelaku (jika ada) ke posisi subjek. 3. Ubah kata kerja menjadi bentuk aktif (hilangkan awalan pasif dan kata kerja bantu yang tidak diperlukan).
Kesimpulannya, memahami kalimat pasif bukan hanya sekadar soal tata bahasa. Kemampuan ini akan sangat membantu Anda dalam menulis dan berkomunikasi dengan lebih baik dan efektif. Cobalah berlatih mengubah kalimat aktif menjadi pasif dan sebaliknya. Semakin banyak Anda berlatih, semakin mahir Anda! Selamat mencoba!